Sosiologi, Sejarah, Budaya, Politik dan Kebangsaan

Sunday, March 8, 2020

Permasalahan Sosial Akibat Perubahan Sosial



Globaliisasi sedikit banyak telah membawa pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia. Di era perkembangan teknologi sangat sulit untuk tidak terlibat dalam pergulatan dalam globalisasi.  Globalisasi tidak melulu membawa dampak positif yang bersifat menguntungkan bagi perkembangan teknologi dan sumber daya manusia. Namun, juga membawa dampak negatif yang membawa kerugian bangsa Indonesia.
Dampak negatif inilah yang menjadi kekhawatiran sebuah bangsa, terutama bangsa Indoensia. Dimana globalisasi yang merupakan budaya asing masuk dan memberikan penetrasi terhadap budaya lokal. Jika globalisasi tidak ditangani dengan semestinya akan membawa kekacauan di tengah masyarakat. Pengaruh globalisasi tidak hanya menyasar pada bidang teknologi namun juga pada segi ekonomi, politik dan juga budaya.
Berikut permasalahan sosial yang di bawa oleh globalisasi dalam mengubah sosial masyarakat di tingkat sosial.
1.       Konsumerisme. Konsumerisme merupakan sebuah budaya konsumtif. Budaya konsumtif merupakan prilaku individu yang mengedepankan keinginan dibandingkan kebutuhan, artinya membeli sesuatu yang tidak begitu penting untuk kebutuhan hidup namun tetap di beli sebagai pemuas keinginan. budaya konsumtif tidak terlepas dari kapitalisme yang di usung oleh Negara Barat.
2.       Kerusakan Lingkungan. Pertumbuhan perusahaan multinasional di berbagai belahan dunia. Semakin besar suatu perusahaan semakin besar pula sumber daya yang dibutuhkan. Akibatnya, eksploitasi besar-besaran sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan pasar oleh perusahaan. Dari sinilah kerusakan lingkuangan dimulai, eksploitasi yang besar tanpa di barengi pengolahan limbah yang memadai akan mengakibatkan kerusakan lingkungan mulai dari pencemeran udara, tanah dan juga air. Jika sudah seperti ini manusia sedirilah yang nantinya akan menerima dampaknya.
3.       Mudahnya mengakses konten illegal. Meluasnya globalisasi membawa dampak terhadap pembajakan karya-karya secara illegal, selain itu mudahnya menyebarkan konten negatif seperti pornografi, bahkan terosisme dengan mudah meluas lewat teknologi komunikasi. Salah satu teknologi komunikasi yang buming adalah sosial media. Pengunaan sosial media yang tidak bijak membawa penggunaya dapat menyebarkan konten pornografi atau pun terosisme yang dapat di akes mulai dari anak kecil
4.       Tenaga manusia yang tergantikan dengan mesin. Di era globalisasi menyebar dan bertukarnya teknologi semakin pesat, persaingan memunculakan alat-alat canggih yang mampu menggantikan tenaga manusia. Selain itu mesin dianggap lebih efisian dan memakan biaya rendah di bandingkan tenaga manusia. Akibatnya seperti di Indonesia yang masih merupakan Negara berkembang akan mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja yang menganggur. Dampaknya akan menimbulkan kriminalitas di tengah masyarakat.
5.       Budaya Populer. Merupakan sebauh tren yang di ciptakan suatu masyarakat tertentu dengan tujuan untuk di komersialisasi dan membawa pengaruh secara global. Banyak Negara-negara dunia yang menciptakan budaya populer dengan ciri khas negaranya yang kemudia di jual ke seluruh penjuru dunia untuk menunjukan eksistensi Negara tersebut. Missalnya Jepang menyebarkan budaya populernya yang berupa manga dan animenya. Komik dan kartun dari jepang memiliki perbedaan yang mencolok dengan komik dan kartun dari Negara eropa dan amerika, dari keunikannya Jepang berhasil menyebarkan budaya populernya keseluruh penjuru dunia. Tidak kalah dengan Jepang, Negara tetangganya Korea Selatan dengan K-Popnya juga berhasil menembus pasar dunia dalam bidang budaya populer. Di kalangan anak muda khususya asia K-pop merupakan sebuah tren baru yang di ikuti dan selalu menjadi perbincangan kalangan muda-mudi di berbagai belahan dunia. Populernya budaya dari luar negeri sedikit banyak telah menenggelamkan budaya lokal dan mulai ditingggalkan oleh para pemudanya
Ini hanya sedikit contoh dari permasalahan sosial yang muncul akibat dari globalisasi. Jika, pemerintah sebagai lembaga resmi yang mewakili rakyat tidak mampu memberikaan pencegahan atau solusi dari permasalahan yang ada. Kemungkinan terburuk bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinnya sebagai bangsa.

No comments:

Post a Comment