Globaliisasi
sedikit banyak telah membawa pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia. Di era
perkembangan teknologi sangat sulit untuk tidak terlibat dalam pergulatan dalam
globalisasi. Globalisasi tidak melulu
membawa dampak positif yang bersifat menguntungkan bagi perkembangan teknologi
dan sumber daya manusia. Namun, juga membawa dampak negatif yang membawa
kerugian bangsa Indonesia.
Dampak negatif
inilah yang menjadi kekhawatiran sebuah bangsa, terutama bangsa Indoensia.
Dimana globalisasi yang merupakan budaya asing masuk dan memberikan penetrasi
terhadap budaya lokal. Jika globalisasi tidak ditangani dengan semestinya akan
membawa kekacauan di tengah masyarakat. Pengaruh globalisasi tidak hanya
menyasar pada bidang teknologi namun juga pada segi ekonomi, politik dan juga
budaya.
Berikut
permasalahan sosial yang di bawa oleh globalisasi dalam mengubah sosial
masyarakat di tingkat sosial.
1. Konsumerisme.
Konsumerisme merupakan sebuah budaya konsumtif. Budaya konsumtif merupakan
prilaku individu yang mengedepankan keinginan dibandingkan kebutuhan, artinya
membeli sesuatu yang tidak begitu penting untuk kebutuhan hidup namun tetap di
beli sebagai pemuas keinginan. budaya konsumtif tidak terlepas dari kapitalisme
yang di usung oleh Negara Barat.
2. Kerusakan
Lingkungan. Pertumbuhan perusahaan multinasional di berbagai belahan dunia.
Semakin besar suatu perusahaan semakin besar pula sumber daya yang dibutuhkan.
Akibatnya, eksploitasi besar-besaran sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan
pasar oleh perusahaan. Dari sinilah kerusakan lingkuangan dimulai, eksploitasi
yang besar tanpa di barengi pengolahan limbah yang memadai akan mengakibatkan
kerusakan lingkungan mulai dari pencemeran udara, tanah dan juga air. Jika
sudah seperti ini manusia sedirilah yang nantinya akan menerima dampaknya.
3. Mudahnya
mengakses konten illegal. Meluasnya globalisasi membawa dampak terhadap
pembajakan karya-karya secara illegal, selain itu mudahnya menyebarkan konten
negatif seperti pornografi, bahkan terosisme dengan mudah meluas lewat
teknologi komunikasi. Salah satu teknologi komunikasi yang buming adalah sosial
media. Pengunaan sosial media yang tidak bijak membawa penggunaya dapat
menyebarkan konten pornografi atau pun terosisme yang dapat di akes mulai dari
anak kecil
4. Tenaga
manusia yang tergantikan dengan mesin. Di era globalisasi menyebar dan
bertukarnya teknologi semakin pesat, persaingan memunculakan alat-alat canggih
yang mampu menggantikan tenaga manusia. Selain itu mesin dianggap lebih efisian
dan memakan biaya rendah di bandingkan tenaga manusia. Akibatnya seperti di
Indonesia yang masih merupakan Negara berkembang akan mengalami kenaikan jumlah
tenaga kerja yang menganggur. Dampaknya akan menimbulkan kriminalitas di tengah
masyarakat.
5. Budaya
Populer. Merupakan sebauh tren yang di ciptakan suatu masyarakat tertentu
dengan tujuan untuk di komersialisasi dan membawa pengaruh secara global.
Banyak Negara-negara dunia yang menciptakan budaya populer dengan ciri khas
negaranya yang kemudia di jual ke seluruh penjuru dunia untuk menunjukan
eksistensi Negara tersebut. Missalnya Jepang menyebarkan budaya populernya yang
berupa manga dan animenya. Komik dan kartun dari jepang memiliki perbedaan yang
mencolok dengan komik dan kartun dari Negara eropa dan amerika, dari
keunikannya Jepang berhasil menyebarkan budaya populernya keseluruh penjuru
dunia. Tidak kalah dengan Jepang, Negara tetangganya Korea Selatan dengan
K-Popnya juga berhasil menembus pasar dunia dalam bidang budaya populer. Di
kalangan anak muda khususya asia K-pop merupakan sebuah tren baru yang di ikuti
dan selalu menjadi perbincangan kalangan muda-mudi di berbagai belahan dunia.
Populernya budaya dari luar negeri sedikit banyak telah menenggelamkan budaya
lokal dan mulai ditingggalkan oleh para pemudanya
Ini hanya
sedikit contoh dari permasalahan sosial yang muncul akibat dari globalisasi.
Jika, pemerintah sebagai lembaga resmi yang mewakili rakyat tidak mampu
memberikaan pencegahan atau solusi dari permasalahan yang ada. Kemungkinan
terburuk bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinnya sebagai bangsa.
No comments:
Post a Comment