Proses
perubahan masyarakat pada dasarnya merupakan perubahan pola prilaku kehidupan
dari seluruh norma-norma social yang baru secara seimbang, berkemajuan dan
berkesinambungan. Polo-pola kehidupan masyarakat lama yang dianggap sudah usang
dan tidak relevan lagi akan diganti dengan pola-pola kehidupan baru yang tidak
sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa mendatang. Pendapat lain mengatakan
bahwa perubahan itu juga terjadi dalam suatu masyarakat dapat disebabkan
oleh terganggunya keseimbangan atau tidak adanya sinkronisasi, terganggunya
keseimbangan ini akan mengakibatkan terjadinya ketegangan-ketegangan dalam
tubuh manusia, disamping itu juga adanya ketidak puasan suatu masyarakat
terhadap kondisi budaya yang ada.
Berkaitan
dengan hal ini O.P.Darma dan O.P.Bhatnagar mencatat setidaknya ada empat factor
yang merangsang perubahan pada manusia yaitu :
- Manusia secara terus menerus berupaya untuk memodifikasi sumber daya alam dalam bentuk pemecahan maslah.
- Upaya tersebut dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, melengkapi dan menyempurnakan perubahan yang secara berkelanjutan tercipta dalam lingkungan manusia.
- Proses kompetitif untuk membandingkan kemampuan seseorang dengan orang lain sangat ditentukan oleh daya dorong mengatasi inovasi.
- Dalam hal disorganisasi yang sangat menyedihkan adalah kebiasaan masyarakat biasanya sangat sedikit dalam bekerja pada lingkungan yang baru sebagai suatu rangsangan untuk melakukan perubahan.
Penjelasan di
atas dapat kita asumsikan bahwa perubahan yang terjadi di dalam masyarakat di
pengaruhi oleh ide dan gagasan manusia untuk dapat berkembang dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan pokok ataupun hanya untuk tren yang
sedang berkembang dalam masyarakat. Selain itu adanya hasrat manusia sebagai
makhluk individu membuat manusia yang hidup dalam masyarakat akan melakukan
jalan politik untuk bersaing dengan individu lain guna mencapai puncak
organisasi atau pemimpin.
Beberapa hal
yang menyebabkan perubahan sosial yang mengubah masyarakat.
- Penemuan Baru
- Penduduk
- Konflik
- Revolusi
- Alam
- Peperangan
- Budaya lain
Kita bisa mengambil contoh K-Pop sebagai kebudayaan lain yang berasal
dari Korea sebagai sebab perubahan budaya yang mempengaruhi Indonesia terutama
yang menjangkit kalangan anak muda baik perkotaan maupun perdesaaan. K-pop,
kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop Korea), merupakan jenis musik popular
yang berasal dari Korea Selatan. Tidak sedikit artis dan kelompok musik yang
disebut sebagai boy band maupun girl band yang telah berhasil menembus
batas Negara dan sangat populer hampir di seluruh dunia.
Berbagai macam budaya Korea mulai dari drama tv, film, musik, sampai
gaya hidup mewarnai kehidupan masyrakat di berbagai belahan dunia. Budaya Korea
berkembang begitu pesatnya hingga tak terbendung lagi. Kebudayaan Korea atau
K-pop yang besar ini telah membawa ke sebuah fenomena global yang di sebut
sebgai Korean Wave. Kegandrungan akan
budya Korea tidak lepas dari meluasnya budaya jepang lewat anime dan manganya.
Mengutip dari hasil penelitian Ida Ri’aeni dkk, untuk pecinta K-pop
budaya korea selatan punya daya Tarik tersendiri. Ibarat efek samping dari
menikmati musik dan darama korea. Drama korea
Di Indoensia sendiri drama Korea juga memberikan dampak yang signifikan
terhadap budaya anak muda di Indoensia terutama di perkotaan. Secara tidak sadar drama korea dan musiknya
membawa kuliner Korea sebagai kuliner baru bagai remaja Indonesia, selain itu
banyak bermunculan kafe-kafe yang bernuansa korea.
Perubahan sosial dari masuknya K-pop ke
Indonesia membawa berbagai macam dampak, bisa berupa positif: memberi
motivasi, menjalin hubungan pertemanan bagai para penggemarnya, namun juga
memiliki sisi negatif seperti: kesehatan mata, insomnia, konsumtif, boros,
halusinasi seperti hasrat ingin seperti atau memiliki pasangan seperti
idolanya. Jika, bisa bijak dalam menyikapinya budaya k-pop akan membawa
pengaruh yang menguntungkan selama tidak berlebihan dalam menerimanya.
No comments:
Post a Comment