- Pengertian
Konflik
Ketika
kita mendengar kata konflik, tentulah kita akan bertanya-tanya. Mengapa konflik
terjadi? Apa yang melatarbelakangi konflik sosial di masyarakat?, lalu mengapa
konflik harus terjadi dalam hubungan bermasyarakat? Pertanyaan-pertanya seperti
itu merupakan hal yang lumarah di pertanyakan, Dalam hubungan bermasyarakat
menghindari konflik merupakan suatu kemustahilan, artinya ketika memilih
berhubungan dengan masyarakat, ketika itulah indikasi konflik akan muncul.
konflik
merupakan bagian dalam interaksi sosial yang berbentuk disosiatif. Konflik
merupakan permasalahan sosial yang cepat atau lambat harus diselesaikan. Hal
ini dikarenakan jika sebuah konflik di abaikan dan di biarkan berlarut-larut
akan membawa dampak yang besar di kemudia hari, terparahnya akan menimbulkan
disintegrasi baik dalam sekala masyarakat lokal mapun sekala besar yang dapat
mengancam integrasi bangsa.
Bebarapa
sosiolog banyak yang telah mendefinisikan tenatang apa itu konflik Berstein
(1965) mendefinisikan konflik sebagai suatu pertentangan yang tidak dapat
dicegah atau dihindari. Ariyono suyono berpendapat bahwa sebuah konflik
merupakan keadaan dua pihak (individu/kelompok) yang berusaha menggagalkan
tujuan masing-masing demi mencapai hegemoni dalam masyarakat. Soerjono seokanto berpendapat bahwa konflik
dalam bentuk ekstrimnya bisa menjadi pertentangan untuk menghilangkan,
membinasakan eksistensi antar individu maupun kelompok yang dipandang sebagai
lawan.
Beberapa
teori yang telah di kemukakan oleh para sosiolog dapat ditarik kesimpulan bahwa
konflik sosial merupakan proses alamiah yang tidak terhindarkan dari interaksi
sosial yang terjalin dalam masyarakat. Konflik dapat sangat merugikan apabila
ditangani secara serampangan tanpa melibatkan unsur-unsur pembentuk konflik
tersebut. Jika berbicara mengenai konflik, konflik tidak hanya melibatkan
hubungan personal antar individu, Namun jauh lebih kompleks dan luas
jangkaunaya.
- Bentuk-bentuk
Konflik
a.
Konflik Pribadi
Konflik pribadi bisa terjadi pada diri siap pun, konflik ini bisa
terjadi antara dua individu yang baru kenal, atau bahkan bagi individu yang
telah menjalin ikatan yang cukup lama, seperti pertemanan, kekasih, atau bahkan
dalam keluarga. Konflik pribadi bisa terjadi karena adanya ketidaksepahaman
antara dua individu, biasanya bisa didasari oleh ketidaksamaan ideologi
diantara keduanya sehingga menimbulkan kesitegangan di antara ke duanya.
b.
Konflik Rasial
Konflik rasial atau konflik yang tejadi antara kelompok ras yang
berbeda, konflik ini bisanya terjadi karena adanya kelompok ras tertentu yang
merasa lebih superior. Konflik jenis ini jika terjadi dalam satu bangsa-negara
akan sangat besar pengaruhnya bagi integrasi bangsa. Sebenarnya bukan hanya
dalam Negara saja, konflik rasial juga sangat berbahaya bagi hubugan antar
bangsa-bangsa di Dunia. Konflik rasial yang pernah terjadi dan memakan puluhan
bahkan ratusan korban jiawa, adalah perang dunia dua. Dimana terdapat Negara
yang menganggap dirinya paling superior dibangdingkan bansa yang lain.
c.
Konflik Politik
Konflik politik terjadi karena adanya kepentingan dari beberapa
kelompok yang menginginkan kekuasaan sipil dalam suatu Negara. Konflik politik
dalam prakteknya tidak pernah menyeret kaum elit menjadi korban, kebanyakan
yang menjadi korban adalah mereka para pendukung atau para sempatisan. Konflik
politik sulit di redam karena berlebihanya para pendukung dan simpatisan dalam
mendukung atasanya.
d.
Konflik Antarkelas Sosial
Konflik antarkelas sosial tidak hanya menyangkut tentang perbendaan
kelas ekonomi, namun juga bisa budaya. Memang umunya pertentangan ini terjadi
kebanyakan di kelas sosial ekonomi, biasanya yang sering terjadi adalah kaum
buruh dengan kaum pengusaha. Namun dalam segi budaya juga banyak terjadi, ini
seperti anak muda perkotaan dengan budaya pop kebaratan yang memandang rendah
musik dangdut yang dianggap rendah dan kampungan.
No comments:
Post a Comment